Menurut dia, dukungan resmi dari pemerintah memang sangat diperlukan. Namun demikian dukungan pemerintah dalam "bidding" Piala Dunia hanya sebatas perlengkapan administrasi saja. Dengan demikian, kata dia, pihaknya akan meminta pada FIFA agar mempertimbangkan kondisi Indonesia yang saat ini belum melengkapi persyaratan untuk maju dalam "bidding". "Kami akan meminta FIFA untuk memperhatikan hal ini (dukungan dari pemerintah red) karena Indonesia sudah masuk daftar negara yang mengikuti 'bidding'," katanya menambahkan.
Sesuai dengan jadwal FIFA, proses perlengkapan berkas pencalonan yang salah satunya adalah dukungan dan jaminan dari pemerintah berakhir pada hari Selasa ini. Ia menambahkan agar mampu mengikuti "bidding" pihaknya akan berusaha sekuat tenaga, meski pada akhirnya FIFA akan mencoret keikutsertaan Indonesia pada proses bidding Piala Dunia 2022. Pada pencalonan Piala Dunia 2022, Indonesia akan berhadapan dengan negara-negara di Asia lainnya termasuk dari Australia.
Menurut dia, jika Indonesia tidak mengambil kesempatan ini maka peluang untuk mengikuti "bidding" akan bisa terlaksana pada 2042 mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar