Kamis, 10 Februari 2011

Trik Menolak Sales yang Datang!

Lagi jalan-jalan santai di mall lalu ada seorang wanita berpenampilan menarik atau pria rapi lengkap dengan dasi langsung menyerahkan ke tangan kita sebuah paket hadiah. Apa maksudanya???

"Selamat. Hari ini Anda mendapat hadiah ini gratis, jika Anda bersedia mendengarkan presentasi kami tentang produk dari perusahaan kami," itu kalimay yang mereka biasa gunakan untuk menarik perhatian.

Ini memang cuma salah satu cara penjualan yang dengan mudah bisa ditemukan di beberapa tempat. Tak jadi masalah jika kita kemudian tertarik untuk membeli apapun benda yang mereka tawarkan.

Tapi jika kita tidak sedang membutuhkan apa yang mereka tawarkan, dan mereka dengan agresif tetap mendesak untuk membeli, hingga tahap menjengkelkan apa yang bisa kita lakukan? Berikut caranya:

1. Abaikan. Cukup ucapan terima kasih dan berikan senyum. Hargai mereka juga sebagai manusia yang punya hak untuk menjalankan profesi.

2. Bersikap asertif atau tegas. Jangan memberi harapan atau respon apapun. Tanpa nada kasar katakan 'ya' atau 'tidak' dengan bahasa tubuh yang sesuai. Meski kita mengatakan 'tidak' jika bahasa tubuh kita menyiratkan 'mungkin saya tertarik' buat mereka kita akan tetap menjadi pembeli potensial untuk dikejar.

3. Jika tertarik tapi belum memutuskan membeli, waspadai beberapa daya tarik yang membuat kita sungkan untuk tidak jadi membeli. Perhatikan di toko perhiasan, handphone atau kacamata biasanya kita akan disediakan air mineral, teh dalam kemasan atau permen sementara melihat barang atau tawar menawar. Jika kita orang yang tak pedulian memang tak jadi masalah. Tapi jika kita orang yang mudah sungkan, sebaiknya tidak mengambil sajian ini, agar tidak ada beban mental saat terpaksa meninggalkan tempat tersebut.

4. Ketahui produk dan cari informasi tentang produk yang ditawarkan atau hendak kita beli. Cari opini lainnya, jika perlu. Intinya jangan membuat keputusan instan. Waspadai dan pahami jika para mereka memberi penekanan pada pentingnya membeli sekarang juga.

5. Dengarkan kata hati. Waspadai penawaran barang yang terlalu bagus, terlalu menguntungkan, dan kita tak akan rugi. Waspadai pemberian hadiah gratis, mulailah cepat berhitung, apakah hadiah yang diberikan memang kita butuhkan? Apakah untuk mendapatkan hadiah itu kita harus membeli barang lain yang mungkin juga tidak kita butuhkan? Wajarkan jika barang yang harus dibeli untuk mendapatkan hadiah bernilai jauh lebih tinggi dari hadiah yang diberikan? Gali informasi sedetil mungkin. Jika ada sedikit saja ketidaklogisan dalam penawaran mereka segera tinggalkan.

6. Jika penawaran dilakukan via telepon, tetap waspada dengan kembali pada pemikiran apakah kita membutuhkan barang yang ditawarkan. Jika kita masih ragu, gali informasi sebanyak-banyaknya sebelum memutuskan untuk bertemu muka. Jika Anda tidak tertarik, segera putuskan hubungan telepon dengan sopan. Cara ini lebih baik dari pada kita sudah terlanjur bertemu tapi tidak jadi membeli barang yang ditawarkan.

Hobi Mengunyah Es Berbahaya!

Rasa lemah dan letih merupakan tanda umum terjadinya anemia atau kurang darah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini ada tanda lain tubuh kekurangan zat besi, yakni hasrat tak terkendali untuk mengonsumsi es, atau disebut pagophagia.

Para ahli belum mengetahui dengan pasti kaitan antara keinginan mengonsumsi es dengan anemia, namun diduga es batu mampu mengatasi peradangan di mulut akibat kekurangan zat besi.

Pada kasus yang ekstrim, seseorang yang belum terdiagnosis anemia dan pagophagia seringkali didapati membawa es batu ke mana-mana. Kebiasaan "aneh" tersebut baru hilang setelah penderita mendapatkan terapi suplemen zat besi.

Sebuah penelitian menunjukkan kecanduan (cravings) es, baik dikunyah atau diminum, merupakan efek samping dari operasi penurunan berat badan. Prosedur operasi itu antara lain mengganggu fungsi pencernaan dalam menyerap zat besi dan mineral lain. Akibatnya, sepertiga pasien operasi pengurangan bobot tubuh mengalami kekurangan zat besi dan vitamin B12.

Teori lain menyebutkan, pada orang yang menderita anemia tubuhnya cenderung lebih panas karena volume darahnya menurun. Itu sebabnya, tanpa disadari orang tersebut mencari sesuatu yang sifatnya dingin, seperti es.

Waduh! Hobi Kok Mengunyah Sabun

Edan. Tempestt Henderson punya kebiasaan aneh untuk gadis seumuran19 tahun ini, dirinya kecanduan makan sabun. Dalam satu minggu dia bisa menghabiskan sedikitnya 5 batang sabun.

Henderson bukan hanya ketagihan makan sabun batangan tapi juga sabun untuk cuci pakaian dia makan. Dokter sudah mengingatkan Henderson tapi dia mengaku tak bisa menghentikan kebiasaannya tersebut.

"Aku masih ingat ketika pertama kali makan sabun, rasanya manis dan asin, aku langsung ketagihan," kata Henderson seperti dikutip dari Daily Mail. "Ketika aku mandi, aku suka menjilati busa sabun, rasanya nikmat."

Henderson, yang tengah belajar sebagai perawat tahu kebiasaannya ini sangat berbahaya. Tapi, lagi-lagi dia tak bias menahan untuk menjilati sabun ketika dia bangun tidur. "Saat makan sabun, aku merasa lebih bersih dibandingkan menggunakannya untuk mandi."

Setelah enam bulan makan sabun, Henderson menemui dokter dan memeriksakan kondisinya. Setelah diperiksa, dokter mengambil kesimpulan Henderson mengalami gangguan kesehatan yang amat langka, namanya PICA, gangguan jiwa ini mendorong seseorang untuk makan yang bukan makanan.

Para penderita PICA ini biasanya suka makan besi, koin, kapur, baterai bahkan pasta gigi. Mereka biasanya terdorong makan benda yang bukan makanan ini karena kekurangan mineral. Tapi bagi Henderson, dokter yakin pemicunya adalah stres.

Henderson mengakui yang dikatakan dokter kemungkinan benar. "Aku stres ketika ditinggal pacarku, Jason. Kami berpisah, karena dia kuliah bisnis di Kansas," katanya. "Aku minta untuk terus berhubungan, tapi dia menolak, baginya semua sudah berakhir, aku stres," ujar dia.

Henderson semakin stres ketika juga harus kuliah di tempat lain yang jauh dari keluarga. "Tidak ada pacar dan keluarga membuatku makin stres, aku kesepian dan depresi."

Dokter Barton Blinder, ahli PICA mengatakan bila Henderson tidak menghentikan kebiasaannya ini bisa berbahaya. Sebab, sabun mengandung kimia dan racun. Sabun bisa merusak metabolisme tubuh Henderson.

Henderson kini sedang terapi untuk mengobati kecanduannya akan sabun. Semua sabun batang dan sabun cuci serbuk diganti dengan cair. "Aku memang tidak tertarik dengan sabun cair," kata Henderson.

Henderson juga diminta sering jalan kaki dan menghindari tempat-tempat yang banyak sabun, seperti kamar mandi dan tempat cuci pakaian. Akhirnya, Henderson sejak September 2010 terbebas dari kecanduan makan sabun. Selamat!

source : rileks.com